===
semalem hujan.. pagi ini lewat pasar kramat jati macet and becek banget.. gak sengaja pandanganku tertumbuk pada sebuah emperan toko...
seorang anak (1-2 th) tidur meringkuk tertutup koran.. di sampingnya anak lain (kemungkinan kakaknya 4-5 th) duduk bertumpu.. tangannya memeluk lutut kedinginan kaarena die gak pakai baju (telanjang dada).. mana bajunya ? .. di sampingnya seorang ibu sedang memeras kuat2 bajunya lalu di kibas2 agar cepat kering...
Semalam hujan.. mungkin sang ibu sudah berusaha sekuatnya untuk melindungi 2 anaknya dari terpaan hujan dan angin.. tapi usahanya gagal.. sang ibu basah kuyup.. anaknya pun basah juga.. semalam mereka tidur di emperan toko itu.. yg cuma 1 meter aja dari jalan raya..
apakah ada pengendara mobil mewah kebetulan lewat di sana pada malam itu.. apakah kalau mereka lihat mereka akan berpikir untuk turun dan membantu ?
Atau seperti aku.. yang pagi ini ketika berangkat kantor dan melihat.. cuma bisa menangis saja ? dan curhat by email.. tapi gak turun untuk membantu.. gak sekedar menyapa untuk melihat apakah si bungsu demam karena kehujanan ?
=============
Sekarang tiap pulang kantor aku meminta suamiku untuk muter lewat belakang.. karena kalau lewat grogol aku takut ... takut melihat para ibu dan anak yang tergusur dari perkampungannya di duren sawit.. yang kebetulan bersebelahan dengan kantorku di taman anggrek.
Aku baca di kompas.. mereka sekarang tidurnya di trotoar jalan s.parman.. tapi kalau malam mereka berjaga2 karena ada preman bayaran yg menggusur mereka...
aku baca seorang anak 5 tahun pun sampai biru kepalanya di pukul preman itu karena jalannya terlalu lelet.. saat sang bocah mengikuti ibunya mengungsi..
Aku ngerasa gak berdaya.. aku gak tau apa yg bisa aku lakukan.. aku cuma bisa kasihan.. dan menjauhi tempat itu.. agar aku gak melihat...
========
Kerja di kondominium taman anggrek.. setiap pagi dan sore aku melihat anak2 yang "beruntung" sedang bermain dengan pengasuhnya... berenang.. main sepeda...
kalau mereka keluar dari komplek kondo ini.. apakah mereka melihat di perapatan tomang ada anak seusia mereka sedang mengemis ? dan mengamen ? kalau yah.. apa yang mereka lakukan ? bertanya pada ortu mereka ? "mah mereka sedang apa ?"
atau terus bermain saja ?
atau seperti aku yang cuma menangis.... aku gak berani turun untuk menyapa.. aku gak tau aku bisa apa...
=======
Seorang nenek di bawah jembatan layang kebayoran lama.. tiap pagi aku lewat dan lihat dia kadang masih tertidur di situ.. kadang sudah bangun..
senang rasanya akhirnya aku merasa aku bisa bantu.. ku ambil kain dan baju... ku berikan padanya..
suami ku bertanya "kamu yakin dia bukan orang gila ?"
aku jawab "gak mungkin sayang.. ketika aku serahkan kain tsb die sedang menjahit sarungnya yang robek dengan tali rapia (kelihatannya paakai jarum buat sol sepatu)... untung kita kasih kain baru.. jadi die bisa pakai untuk selimut baru.. kasian musim ujan begini.."
Besoknya aku berharap.. melihat nenek itu memakai pemberianku.. tapi ternyata tidak.. begitu juga besoknya.. dan besoknya lagi.. sebulan berlalu tak pernah sekalipun ku lihat dia memakai pemberianku.. bajunya masih yg compang camping.. dan sarungnya pun masih juga yang robek...
Aku sedih.. juga marah.. tapi kata suamiku.. dalam memberi kita harus ikhlas.. adalah hak yg menerima akan sebuah pemberian.. bukan kita yang menentukan untuk apa sebuah pemberian.. walaupun kita yg memberi...
======
Aku sering berdo'a agar di beri kemampuan untuk menolong orang...
Suatu sore sepulang kantor.. aku mampir ke klinik karena anakku di bawa pengasuhku ke sana karena sakit.. ternyata menurut pihak klinik anakku sudah pulang..
Tergopoh2 aku balik ...
Di parkiran.. seorang ibu sedang memangku suaminya yg tergeletak.. meratap sang ibu karena ternyata mereka di tolak klinik.. gak bisa berobat karena gak punya uang...
aku gak berhenti untuk memberi uang.. bahkan Aku gak berhenti untuk menyapa.. walaupun aku tahu sebuah informasi.. tentang klinik dhuafa yang melayani orang miskin...
Aku terlalu egois.. yang dipikiranku saat itu hanya anakku yg sakit dan betapa ingin aku berjumpa dengan anakku dan melihat keadaannya...
setelah bertemu anakku.. malamnya baru aku menyesal karena gak menyempatkan diri untuk ibu tsb... aku selalu do'a minta agar diberi kesempatan untuk membantu orang.. tapi ketika akhirnya kesempatan itu datang.. aku melewatkan nya begitu saja...
========
diambil dari Email temen gue yang hari ini sedang bersedih dengan keadaan negeri ini ...
semalem hujan.. pagi ini lewat pasar kramat jati macet and becek banget.. gak sengaja pandanganku tertumbuk pada sebuah emperan toko...
seorang anak (1-2 th) tidur meringkuk tertutup koran.. di sampingnya anak lain (kemungkinan kakaknya 4-5 th) duduk bertumpu.. tangannya memeluk lutut kedinginan kaarena die gak pakai baju (telanjang dada).. mana bajunya ? .. di sampingnya seorang ibu sedang memeras kuat2 bajunya lalu di kibas2 agar cepat kering...
Semalam hujan.. mungkin sang ibu sudah berusaha sekuatnya untuk melindungi 2 anaknya dari terpaan hujan dan angin.. tapi usahanya gagal.. sang ibu basah kuyup.. anaknya pun basah juga.. semalam mereka tidur di emperan toko itu.. yg cuma 1 meter aja dari jalan raya..
apakah ada pengendara mobil mewah kebetulan lewat di sana pada malam itu.. apakah kalau mereka lihat mereka akan berpikir untuk turun dan membantu ?
Atau seperti aku.. yang pagi ini ketika berangkat kantor dan melihat.. cuma bisa menangis saja ? dan curhat by email.. tapi gak turun untuk membantu.. gak sekedar menyapa untuk melihat apakah si bungsu demam karena kehujanan ?
=============
Sekarang tiap pulang kantor aku meminta suamiku untuk muter lewat belakang.. karena kalau lewat grogol aku takut ... takut melihat para ibu dan anak yang tergusur dari perkampungannya di duren sawit.. yang kebetulan bersebelahan dengan kantorku di taman anggrek.
Aku baca di kompas.. mereka sekarang tidurnya di trotoar jalan s.parman.. tapi kalau malam mereka berjaga2 karena ada preman bayaran yg menggusur mereka...
aku baca seorang anak 5 tahun pun sampai biru kepalanya di pukul preman itu karena jalannya terlalu lelet.. saat sang bocah mengikuti ibunya mengungsi..
Aku ngerasa gak berdaya.. aku gak tau apa yg bisa aku lakukan.. aku cuma bisa kasihan.. dan menjauhi tempat itu.. agar aku gak melihat...
========
Kerja di kondominium taman anggrek.. setiap pagi dan sore aku melihat anak2 yang "beruntung" sedang bermain dengan pengasuhnya... berenang.. main sepeda...
kalau mereka keluar dari komplek kondo ini.. apakah mereka melihat di perapatan tomang ada anak seusia mereka sedang mengemis ? dan mengamen ? kalau yah.. apa yang mereka lakukan ? bertanya pada ortu mereka ? "mah mereka sedang apa ?"
atau terus bermain saja ?
atau seperti aku yang cuma menangis.... aku gak berani turun untuk menyapa.. aku gak tau aku bisa apa...
=======
Seorang nenek di bawah jembatan layang kebayoran lama.. tiap pagi aku lewat dan lihat dia kadang masih tertidur di situ.. kadang sudah bangun..
senang rasanya akhirnya aku merasa aku bisa bantu.. ku ambil kain dan baju... ku berikan padanya..
suami ku bertanya "kamu yakin dia bukan orang gila ?"
aku jawab "gak mungkin sayang.. ketika aku serahkan kain tsb die sedang menjahit sarungnya yang robek dengan tali rapia (kelihatannya paakai jarum buat sol sepatu)... untung kita kasih kain baru.. jadi die bisa pakai untuk selimut baru.. kasian musim ujan begini.."
Besoknya aku berharap.. melihat nenek itu memakai pemberianku.. tapi ternyata tidak.. begitu juga besoknya.. dan besoknya lagi.. sebulan berlalu tak pernah sekalipun ku lihat dia memakai pemberianku.. bajunya masih yg compang camping.. dan sarungnya pun masih juga yang robek...
Aku sedih.. juga marah.. tapi kata suamiku.. dalam memberi kita harus ikhlas.. adalah hak yg menerima akan sebuah pemberian.. bukan kita yang menentukan untuk apa sebuah pemberian.. walaupun kita yg memberi...
======
Aku sering berdo'a agar di beri kemampuan untuk menolong orang...
Suatu sore sepulang kantor.. aku mampir ke klinik karena anakku di bawa pengasuhku ke sana karena sakit.. ternyata menurut pihak klinik anakku sudah pulang..
Tergopoh2 aku balik ...
Di parkiran.. seorang ibu sedang memangku suaminya yg tergeletak.. meratap sang ibu karena ternyata mereka di tolak klinik.. gak bisa berobat karena gak punya uang...
aku gak berhenti untuk memberi uang.. bahkan Aku gak berhenti untuk menyapa.. walaupun aku tahu sebuah informasi.. tentang klinik dhuafa yang melayani orang miskin...
Aku terlalu egois.. yang dipikiranku saat itu hanya anakku yg sakit dan betapa ingin aku berjumpa dengan anakku dan melihat keadaannya...
setelah bertemu anakku.. malamnya baru aku menyesal karena gak menyempatkan diri untuk ibu tsb... aku selalu do'a minta agar diberi kesempatan untuk membantu orang.. tapi ketika akhirnya kesempatan itu datang.. aku melewatkan nya begitu saja...
========
diambil dari Email temen gue yang hari ini sedang bersedih dengan keadaan negeri ini ...
<< Home