Wednesday, April 21, 2004

[love?] a note to a bestfriend

kemarin kita terlibat sebuah pembicaraan maya yang panjang ... kamu mengenalkan aku dengan seorang wanita yang sangat sangat kamu kagumi sekitar dua minggu yang lalu ... dan kemarin kamu menanyakan hasil apa saja yang aku dapat dari perbincangan dua minggu lalu. kamu ingin tahu apa yang akan terjadi dengan hubungan kalian ...

iya, aku bicara banyak dengan perempuan itu, aku berhasil mengorek sedikt ttg masa lalunya, tentang cinta, cita dan harapannya akan sebuah masa depan yang indah ... perempuan itu terlahir sebagai anak tunggal dalam keluarganya ... dalam percakapan itu tersirat bahwa dia sedang berusaha melepaskan sebentuk cinta yang menurut dia tak akan berujung seperti yang ia harapkan (baca: pernikahan)

bukannya aku tidak mendukung dirimu, sahabatku ... keadaannya sekarang tidak berbeda jauh ... perempuan itu sekarang berjalan bersisian denganmu ... dan perbedaan itu masih ada dengan hadirnya dirimu, sahabatku ...

kamu berangan bahwa semua beda ini akan ada penyelesaiannya ... kamu bahkan mulai menyangkal dengan keras akan adanya perbedaan tersebut, sahabatku ...

aku bahkan kurang yakin sampai detik ini jika ini namanya CINTA ... baik ... baik ... perempuan itu yang membangunkanmu pagi hari untuk mengingatkanmu akan kuliah pagimu, juga menanyakan keadaanmu, keberadaanmu dan juga apa yang kamu makan siang tadi atau siang kemarin ... apakah itu berarti cinta? aku pikir itu hanya sebentuk perhatian kepada seorang teman ... tidak lebih ...

bukannya aku hendak menyurutkan langkah kakimu, kawan ... pikirkan ulang ... jika ini yang kamu mau dan yang perempuan itu mau ... akan adanya sebuah masa depan yang menjanjikan, aku akan selalu mendukungmu ... jika ini adalah bagian dari sebuah permainan yang tak berujung pangkal, lupakanlah ... perempuan ini akan berakhir dengan satu luka lagi di hatinya ... bukan sesuatu yang kita harapkan, huh?

dari seorang kawan yang masih ragu akan kata-katamu kemarin ...