Tuesday, December 16, 2003

Christmas is just around the corner

Natal dah di ujung gang ... semakin hari semakin dekat ke hari suci itu ... minggu kemaren dah tiga lilin yang menyala di lingkaran korona adven ... minggu depan lilin terakhir yang akan menyala dan menyisakan seminggu lagi untuk berpikir sekali lagi, adakah kita layak menerima kehadiran sang Penyelamat itu ada di hati kita?

Adakah kita berbuat yang terbaik bagi sesama kita, dalam lingkup kecil dulu ... apakah kita udah cukup menghargai orang tua kita? yang dari kecil kita dah dipelihara oleh mereka? Ibu yang telah melahirkan kita, mendidik kita dengan lembutnya belaian kasihnya ... kala kita sedih, Ibu yang paling tahu kala kita mengalami masa-masa susah, dengan senyumnya dia selalu merangkul kita dalam sayap-sayap kasihnya ....

Ayah ... kita menyebutnya kepala rumah tangga ... pekerja keras, jarang kita menghargai beliau dengan berjuta alasan ... ada yang dengan kejamnya kita bilang beliau selalu gak ada kala kita butuh ... selalu bekerja ... adakah setitik kesadaran dalam diri kita untuk menyadari bahwa yang ia jalani ini selalu untuk kita? demi kebahagiaan kita? Uang yang telah dia hasilkan melalui keringat, air mata, dan juga rasa tanggung jawab yang besar, ia coba untuk memberi kita sekolah yang layak, makanan yang cukup bergizi, mainan ... Adakah kita menyadari bahwa kerinduannya akan kita pun sama besarnya ...

Apa yang udah kita lakukan? Do we hug them every morning and say "I love you" to them? atau hanya kita bisa nya bersungut-sungut kala keinginan kita gak pernah sama dengan keinginan mereka? membenci mereka? bahkan dengan tega mengharapkan kematiannya secara gak sadar?

Dengan lingkar pertemanan kita ... sudahkah kita menjadi teman yang baik? teman yang selalu menyediakan bahu jika teman yang lain sedang kesusahan? ingin menangis? tangan untuk dipegang dan menemukan kenyamanan di dalamnya? sejauh apakah kita rela berkorban demi teman kita? adakah kita hanya memanfaatkan pertemanan ini hanya untuk kepentingan pribadi kita? sejauh kita mendapatkan keinginan kita tanpa memberi kembali? Dah liat apa yang Yesus perbuat untuk kita? pengorbananNya? sejauh itu ia akan membela temanNya ... How far are you gonna go?

Adakah kita sudah cukup bersimpuh di kala malam menjelang di hadapan Yang Maha Agung? di setiap fajar menyingsing? Adakah kita berbisik padaNya dan berterima kasih atas semua yang telah dilimpahkan pada kita selama panjang hidup kita ini? Ataukah kita hanya menghadapNya dan memaki-maki kenapa hidup ini tidak berjalan seperti yang kita mau?

Bukan pernah bermaksud menggurui dan juga menghakimi ... tanya kembali ke dalam ... tanya dalam kebeningan nurani ... adakah selama ini kita pernah menjadi monster bagi diri kita? bagi orang tua? Tuhan? sesama? Bukan juga hendak berkhotbah ... gue bukan sapa-sapa ...

*ditulis dalam kegalauan hati yang besar dan perasaan rindu akan kehadiran Nya kembali dalam hati ini ...