Tuesday, April 06, 2004

jelang jumat agung ...

seorang pemuda ... usianya sekitar 30 tahun ... berperawakan sederhana ... tinggal di jakarta ... ia memiliki semangat hidup yang sangat tinggi ... ia dekat dengan kemiskinan ... walaupun ia konon dilahirkan dari sebuah keluarga yang berada ... ia sangat gampang kita jumpai berada di tempat pembuangan sampah di bantar gebang, lokalisasi-lokalisasi pelacuran ... dan juga dia ada dalam barisan terdepan dalam demo-demo kaum papa yang tergusur karena kekuasaan ...

menurut cerita ia dulu adalah seorang calon biarawan yang memutuskan keluar dari lingkungan biara dan memilih jalan hidupnya sendiri ... kata hatinya ... dalam hatinya ada kesukaan ... rasa kemanusiaan yang besar terpancar dari wajahnya ... damai ia ajarkan kepada siapa yang datang padanya ... anak-anak kecil sangat mencintai dia sebagaimana ia selalu mencintai para kanak-kanak tersebut ...

ia sering menulis ttg gereja ... bagaimana ia menafsirkan ulang seluruh sabda Yesus ... sungguh beda dengan apa yang sudah menjadi standar orang kristen kebanyakkan ... dalam tulisannya, ia menuangkan pikirannya bagaimana ia merombak seluruh struktur gereja ...

tentang bagaimana ia mengkritik umat yang ke gereja hanya sebagai rutinitas mingguan ... tanpa pernah lagi meresapi apa itu kasih, apa itu penebusan ... dan gereja yang ia sebut sebagai institusi yang hanya mengajarkan koreografi yang itu-itu saja datang, sujud, berdiri, tanda salib ... tanpa pernah umat memaknainya ... ia juga datang ke gereja ... tapi ia datang untuk menjungkirbalikkan pedagang-pedagang makanan, minuman dan juga meja-meja ziarah rekreasi dan seminar-seminar konyol lainnya ...

ia menjungkirbalikkan segala gagasan mengenai doa novena, rosario, santo santa ... ia ingin umat kembali ke ajaran kasih yang Yesus pernah ajarkan ... begitu sederhana namun begitu dalam ...

lama kelamaan pihak gereja menjadi resah dengan sepak terjangnya ... dan pihak gereja mulai mempersiapkan jebakan-jebakan untuk menjeratnya ... pasal subversif dikenakan padanya ... ia berhasil di tangkap ...

karena pemerintah tidak pernah menemukan cukup bukti, maka pemerintah melepaskannya ... pihak gereja marah dan memutuskan untuk mengadilinya sendiri ... ia dihajar beramai ramai ... dipentungi ... dan badannya disiram bensin ... ia mati terbakar layaknya maling motor kelas teri ...

ia yang mengaku-ngaku bernama Yesus itupun tewas ...

akan seperti itukah kejadiannya jika Yesus datang untuk kedua kalinya di dunia? dan kita juga yang kembali akan membunuhNya? seperti itukah kita akan kembali menyalibkanNya?

Yesus ada di sekitar kita ...