a life of ...
yup ... gue lagi baca buku ... gue ralat ... gue lagi mo mulai baca buku life of pi atau di-indonesiakan jadi "kisah pi" ... pi ini nama anak ... bukan sapi ... bukan topi ...
ceritanya begini: Pada tanggal 21 Juni 1977, kapal barang Tsimtsum berlayar dari Madras menuju Canada. Pada tanggal Juli, kapal itu tenggelam di Samudra Pasific. Hanya satu sekoci berhasil diturunkan, membawa penumpang seekor hyena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang-utan betina, seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kg, dan PI - anak lelaki India berusia 16 tahun.
nah, tadi malah chatting sama temen jaman kuliah dulu. sama-sama kutu buku. dia lebih mirip kutu ketimbang gue yang mirip kuda nil overweight. dia nanya sama gue apa yang gue lakukan di keadaan kayak gitu. keadaan kayak mana? oh ... sekoci ... hyena, zebra ... oh ya, kakinya patah *duh, nambahin unsur dramatis banget sih*, orang utan betina, dan to top it all, seekor harimau royal bengal seberat 225kg *dan kenapa coba mesti mencantumkan berat badannya disitu? apa macan tutul ini pas mo naek kapal kena charge overweight jadi datanya terrecord disini? nevermind lah ... ok, sampe mana tadi? yah ... terdampar and all ...
gue sih jawab ke temen gue itu kalo gue dikeadaan yang sama kayak gitu, gue akan coba ajak ngobrol itu macan tutul, soalnya gue sama macan tutul itu sama sama saling mengagumi. gue dah lama mengagumi macan tutul dari tipi tipi yang sering muter dokumentasi hidup binatang gitu deh, dan gue yakin si macan mengagumi gue ... euh ... ralat lagi .. daging gue ... hiks ...
trus temen gue nanya, orang utannya diapain? aha! *di atas kepala gue ada lampu menyala. mereknya bukan philips* gimana kalo kita hidangkan sebagai teman ngobrol yang menyenangkan? gue rasa macan tutul itu akan menjadi teman yang menyenangkan jika perutnya terisi dan berhenti towel towel gue pake kukunya ... rese...
temen gue kemudian bilang kalo orang utannya itu mabok laut ... jadi bawaannya rese. seinget gue ini pasti bukan mabok laut, ini orang utan betina kan? kayaknya PMS deh, bete dia dikelilingi cowok gak jelas sama macan tutul yang gak brenti brenti nyolekin cowok gak jelas itu. ok ... keadaannya makin parah. kita punya orang utan lagi PMS/mabok laut, macan tutul ganjen dan masih ada binatang lain yang dibayar jadi figuran *coba tolong dicek aktingnya zebra itu. kok gak meyakinkan patah kakinya yah? bisa dipatahin beneran gak sih?*
masalah yang diatas itu blom terselesaikan *kemungkinan semua pemain dihadapkan satu masalah baru ... produser kehabisan budget? siapa tau?* muncul satu masalah lagi. mereka terdampar di pulau yang isinya kanibal semua. duh!.
to be continued?
PS: gue sama sekali blom baca bukunya. gue yakin bagus banget. bukan gue bermaksud mengolok olok buku bagus. just my thought. me and my silly thought.
ceritanya begini: Pada tanggal 21 Juni 1977, kapal barang Tsimtsum berlayar dari Madras menuju Canada. Pada tanggal Juli, kapal itu tenggelam di Samudra Pasific. Hanya satu sekoci berhasil diturunkan, membawa penumpang seekor hyena, seekor zebra yang kakinya patah, seekor orang-utan betina, seekor harimau Royal Bengal seberat 225 kg, dan PI - anak lelaki India berusia 16 tahun.
nah, tadi malah chatting sama temen jaman kuliah dulu. sama-sama kutu buku. dia lebih mirip kutu ketimbang gue yang mirip kuda nil overweight. dia nanya sama gue apa yang gue lakukan di keadaan kayak gitu. keadaan kayak mana? oh ... sekoci ... hyena, zebra ... oh ya, kakinya patah *duh, nambahin unsur dramatis banget sih*, orang utan betina, dan to top it all, seekor harimau royal bengal seberat 225kg *dan kenapa coba mesti mencantumkan berat badannya disitu? apa macan tutul ini pas mo naek kapal kena charge overweight jadi datanya terrecord disini? nevermind lah ... ok, sampe mana tadi? yah ... terdampar and all ...
gue sih jawab ke temen gue itu kalo gue dikeadaan yang sama kayak gitu, gue akan coba ajak ngobrol itu macan tutul, soalnya gue sama macan tutul itu sama sama saling mengagumi. gue dah lama mengagumi macan tutul dari tipi tipi yang sering muter dokumentasi hidup binatang gitu deh, dan gue yakin si macan mengagumi gue ... euh ... ralat lagi .. daging gue ... hiks ...
trus temen gue nanya, orang utannya diapain? aha! *di atas kepala gue ada lampu menyala. mereknya bukan philips* gimana kalo kita hidangkan sebagai teman ngobrol yang menyenangkan? gue rasa macan tutul itu akan menjadi teman yang menyenangkan jika perutnya terisi dan berhenti towel towel gue pake kukunya ... rese...
temen gue kemudian bilang kalo orang utannya itu mabok laut ... jadi bawaannya rese. seinget gue ini pasti bukan mabok laut, ini orang utan betina kan? kayaknya PMS deh, bete dia dikelilingi cowok gak jelas sama macan tutul yang gak brenti brenti nyolekin cowok gak jelas itu. ok ... keadaannya makin parah. kita punya orang utan lagi PMS/mabok laut, macan tutul ganjen dan masih ada binatang lain yang dibayar jadi figuran *coba tolong dicek aktingnya zebra itu. kok gak meyakinkan patah kakinya yah? bisa dipatahin beneran gak sih?*
masalah yang diatas itu blom terselesaikan *kemungkinan semua pemain dihadapkan satu masalah baru ... produser kehabisan budget? siapa tau?* muncul satu masalah lagi. mereka terdampar di pulau yang isinya kanibal semua. duh!.
to be continued?
PS: gue sama sekali blom baca bukunya. gue yakin bagus banget. bukan gue bermaksud mengolok olok buku bagus. just my thought. me and my silly thought.
<< Home